A.
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan
upaya promotif dan preventif, di samping peningkatan akses pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, utamanya penduduk miskin. Peningkatan kesehatan masyarakat,
meliputi upaya pencegahan penyakit menular ataupun tidak menular, dengan cara
memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku, dan kewaspadaan dini.
Berdasarkan hasil survai tingkat kematian ibu dan anak
semakin tahun akan terjadi peningkatan. Untuk menurunkan AKI dan AKB di perlukan
gerakan dan upaya bagi tenaga kesehatan dan masyarakat sendiri.
B.
Tujuan
1. Untuk
megetahui hasil kualitatif dan kuatitatif upaya promotif dan preventif kematian
ibu dan anak serta dampak pencapaian MDGs
2. Untuk
mengetahui gerakan dan upaya bidang kesehatan masyarakat dalam penurunan AKI
dan AKB.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
Hasil Kualitatif dan Kuantitatif Upaya
Promotif dan Preventif Kematian Ibu dan Anak Serta Dampak Dalam Pencapaian MDGs
1. Hasil
Kualitatif dan Kuantitatif
Provinsi
Papua saat ini masih kekurangan tenaga bidan sebanyak 2.565 orang. Sebagian
besar kampung-kampung di Papua hingga kini tidak ada tenaga kesehatan.
Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Yosef Rinto di Merauke, mengungkapkan, tenaga
bidan tersebut dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu-ibu
melahirkan guna menurunkan angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi.
"Papua kini sedang gencar-gencarnya berupaya menurunkan angka kematian ibu
dan anak," ujarnya.
Untuk
mengatasi kekurangan tenaga bidan, Dinas Kesehatan Papua, tengah memberdayakan
dan melatih kembali kader-kader kesehatan di kampung-kampung. "Ini supaya
mereka bisa melakukan pengobatan sederhana," katanya.
Di samping
itu, juga menugaskan para bidan dan perawat dari kampung ke kampung selama enam
bulan. Mereka juga akan melatih dukun-dukun bersalin untuk membantu persalinan
di kampung.
Selain
kekurangan tenaga bidan, menurut Rinto, sarana kesehatan di Papua juga masih
terbatas. Karena itu, saat ini didorong pembangunan rumah sakit-rumah sakit di
kabupaten pemekaran dan puskesmas-puskesmas pembantu di kampung-kampung. Saat
ini di di seluruh Papua ada 27 rumah sakit, 686 puskesmas, dan 462 polindes.
2. Upaya Promotif dan Preventif
Upaya
promotif adalah suatu usaha pelayanan kesehatan ini pertama. Upaya preventif
adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu
yang tidak diinginkan.
Upaya pencegahan leavel dan clark
dibedakan menjadi 3 yaitu :
a.
Pencegahan primer
Pencegahan primer terdiri dari
promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific
protection).
b.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder bentuknya
upaya diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis dan promotif
treatment).
c.
Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bentuknya membatasi
ketidakmampuan atau kecacatan (disability limitation) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitation).
3.
Dampak Pencapain
MDGs
Kemajuan Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan
Millenium (MDG) 2015 untuk kematian anak ibu – masing-masing disebut sebagai
MDG 4 dan 5 - kemajuan global sepuluh tahun setelah para pemimpin dunia
berkomitmen untuk a World Fit for Children pada Sidang Khusus PBB tentang
anak-anak pada tahun 2001.
Indonesia telah membuat kemajuan penting untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak, sejak membuat komitmen pada a World Fit
for Children," kata Dr Robin Nandy, Kepala Bagian kelangsungan hidup dan
perkembangan anak di UNICEF. “Tapi bahkan hari ini, diperkirakan bahwa 150.000
anak meninggal di Indonesia setiap tahun sebelum mereka mencapai ulang tahun
kelima mereka, dan hampir 10.000 wanita meninggal setiap tahun karena masalah
dalam kehamilan dan persalinan. Kita harus melihat lebih dekat lagi hambatan
yang memperlambat kemajuan menuju kita mencegah kematian ini, terutama dalam
kaitannya dengan kesehatan ibu, untuk mendukung prestasi lainnya.
A.
Gerakan dan Upaya Dibidang Kesehatan
Masyarakat Dalam Akselarasi Penurunan AKI dan AKB di Indonesia.
a. Kematian
Ibu
Tahun 2011, AKI di
Indonesia mencapai 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Diperkirakan 10.500
ribu di Indonesia mati saat melahirkan tiap tahunnya. Pada tahun 2015, AKI
ditargetkan turun menjadi 102 kasus per 100.000 kelahiran untuk mencapai tujuan
pembagunan Millenium (MDGs).
Upaya-upaya
yang perlu dilakukan untuk menurunkan AKI :
1. Making
Pregnancy Safer ( MPS )
a. Strategi
sector kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan
b. Akibat
kematian dan kesakitan ibu dan bayi
c. Merupakan
penekanan atau focus dari upaya safe motherdood
3 pesan kunci MPS :
1. Setiap
persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil
2. Setipa
komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat
3. Setiap
wanita usia subur mempunyai akses pencegahan kehamilan dan penanganan komplikasi
keguguran
2. Strategi
MPS
a. Meningkatkan
akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak ditingkat dasar dan rujukan
b. Membangun
kemitraan yang efektif
c. Mendorong
pemberdayaan perempuan
d. Keluarga
dan masyarakat
e. Meningkatkan
system surveilans
f. Monitoring
dan informasi KIBLA, pembiayaan.
Gerakan
yang dilakukan dalam menurunkan AKI
1. Meningkatkan
kualitas pelayanan dan cakupan pelayanan
a. Pertolongan
persalinan oleh nakes
b. Penyediaan
pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai dengan standar.
c. Pencegahan
terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran
d. Pemantapan
kerjasama lintas program dan sektoral
e. Peningkatan
partisipasi perempuan , keluarga dan masyarakat
2. Peningkatan
kapasitas manajemen pengelolaan program melalui peningkatan kemampuan
pengelolaan program agar mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi (
P1-P2-P3) sesuai daerah.
3. Sosialisasi
dan advokasi melalui penyusunan hasil informasi tentang masalah yang dihadapi
daerah sebagai subtansi untuk soialisai dan advokasi.
b. Kematian
Bayi
1. Upaya
yang dilakukan untuk mencegah kematian bayi
a. Peningkatan
kegiatan imunisasi
b. Peningkatan
ASI eksklusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang
c. Pencegahan
dan pengobatan penyakit infeksi
d. Program
MTBS dan MTBM
e. Pertolongan
persalinan dan penatalaksanaan BBL dengan cepat
f. Diharapkan
keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman dan perawatan pasca persalinan sesuai
standar kesehatan
g. Program
asuh
h. Keberadaan
bidan desa
i.
Perawatan neonatal dasar ( perawatan
tali pusat, metode kanguru, IMD )
2. Gerakan
mencegah kematian bayi
a. Bidan
1. Menerapkan
program ASUH ( awal sehat untuk hidup sehat ) yang memfokuskan kegiatan pada
keselamatan dan BBL ( 1-7 hari )
2. Mengintensifkan
kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan berisi pelayanan dan konseling
perawatan bayi dan ibu nifas yang bermutu.
b. Masyarakat
1. Menyebarkan
pentingnya asuhan 7 hari pertama pasca persalinan bagi kehidupan bayinya
2. Meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan
oleh bidan desa
3. Mencatat
dan melaporkanadanya ibu hami, ibu melahirkan dan bayi meninggal pada bidan di
desa
4. Mendukung
dan mempertahankan keberadaan bidan di desa.
BAB
III
KESIMPULAN
Angka kematian ibu dan
anak semakin tahun semakin banyak akibatnya pencapaian MDGs buruk. Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan
upaya promotif dan preventif, di samping peningkatan akses pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, utamanya penduduk miskin. Peningkatan kesehatan masyarakat, meliputi
upaya pencegahan penyakit menular ataupun tidak menular, dengan cara
memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku, dan kewaspadaan dini.